My World in Ara

Sumber : Google Pics Ingin kupunya mesin waktu Agar tahu, apakah di masa depan masih bersama dirimu? Ingin kupunya mesin waktu Agar bisa kembali ke masa lalu Untuk menulis ulang kenangan-kenangan itu Ini kupunya mesin waktu Agar dapat menunda masa Bahkan menangguhkan durasi Mengapa aku tak bisa punya mesin waktu?

Sumber : Google Pic Ini sebuah kisah tentang kakek dan nenek yang duduk di tepi sungai Nenek itu tengah merenung dan menatap pantulan air Di sana ada dirinya Tampak tua, jelek, dan sakit Mungkin mendekati ajal Kakek yang melihat itu diam saja Namun hatinya menyayangkan "kenapa nenek menua secepat itu?" Padahal kakek sendiri masih bugar dan sehat

Sumber : Google Pics Karena di tempat ini, Jika tidak munafik, tidak napas Maka tawa palsu Pujian dusta Janji kosong Semua sudah biasa Sesama kawan saling bergunjing Saking serunya sampai berlomba Tidak ada sejoli Tidak ada teman setia

   Sumber : Google Pics Seorang remaja bertanya, Hai, Kak, benarkah kita sudah merdeka? Tentu saja, jawabku Mengapa? Dia membisu, namun bulir air matanya bicara

Ingin sekali bertanya, "apa kabar diri?" tanpa dijawab dengan dusta

Sumber : Google Pics Sore itu... Gemerincing rantai memecah sunyi Diiringi bunyi roda plastik membentur bebatuan Tep tep tep.. Samar-samar terdengar langkah kaki kecil Nyaris tak terdengar

Sumber : Google Pics Kita di sini sibuk membuang menit Tanpa sadar di belahan bumi lain Atau bahkan di dekat kita Ada yang sibuk meregang nyawa Melafalkan keselamatan dalam doa Dengan hati pasrah dan sedikit putus asa Berharap semoga ini berakhir bahagia Entah itu masih di sini, atau sudah waktunya pergi

Sumber : Google Pics Aku di sini Menatapmu dari kejauhan Tidak mendoakan Tidak mengharapkan Namun tidak pula mengabaikan

Sumber : Google Pics Tes.. Tes.. Tes.. Bulir hujan jatuh satu demi satu Makin lama, makin ramai juga mereka Melodinya selalu sama namun tak pernah jemu

  Sumber : Google Pic Makhluk yang baru menyesal, ketika napas sudah tersengal Makhluk yang baru tersadar, ketika jiwa hendak terbakar Makhluk yang selalu mengumpat, tanpa ingat limpahan nikmat

Gema takbir sudah tertangkap telinga Bersahutan penuh gelora Namun aku hanya.. terdiam Mau melakukan apa?

Hai manusia... Apa sudah putus urat malumu? Hai manusia... Apa sudah pupus akal sehatmu? Hai manusia... Masih layakkah kau dipanggil manusia?

Sumber : Google Pics Mungkin kini kau hanya pria tua yang terlelap Namun tidak kulupa Dulu kau pria dengan bahu tegap Siap menjual jantungmu demi bangsa

Jangan heran ketika pacaran kau sangat mudah berdekatan Jangan heran ketika mudah untuk ketemuan

Hidup bukan hanya tentang cinta Bukan hanya tentang kita Hidup itu tentang cita-cita Tentang aku, kamu dan keluarga

Kutanya kabar pada ujung timur Indonesia, "Apa kabar kalian hari ini?"

Karena penyesalan selalu datang terlambat

Al Qur'an... Rasulullah SAW yang sampaikan pesan Teruntuk setiap jiwa dan insan yang ingin kekalnya kebahagiaan pun balasan bagi yang telah langgar peringatan

Mari tersenyumlah, dan kuatlah Meski kepahitan dunia begitu menyayat raga dan jiwa Namun bersama-Nya Segalanya bukan apa-apa Segala kemungkinan akan terbuka Segala kemustahilan hanya mitos belaka Dan hal yang semula tampak jauh diraih Menjadi hal yang indah dan rapih

Who should I give my love to? My respect and my honor to Who should I pay good mind to? After Allah And Rasulullah