Apa Keahlianku?



       
       Kali ini saya membahas masalah pelik yang saya alami hanya karna ada sebuah biodata yang harus diisi, namun sialnya terdapat kolom 'keahlian' dalam biodata tersebut.

       Setiap orang di dunia ditakdirkan untuk memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya menyadari itu, tentu. Tapi, seringkali terbersit dalam benak saya, “Sebetulnya keahlianku apa, ya?”

       Jujur saja, sampai titik ini saya belum benar-benar menemukan hal yang paling saya sukai untuk dilakukan. Keahlian biasanya diawali dari hobi, kan? Misalnya ada seorang anak yang hobi fotografi, pada akhirnya dia akan mencoba menjadi ahli dalam bidang tersebut. Nah, sekarang muncul pertanyaan baru, “apa hobiku?”

       Kalau ditanya begitu, saya pasti akan menjawab, “membaca, terutama bacaan sastra yang menarik dan menegangkan”. Yang saya sukai hanya membaca sastra, bukan memperlajari sastra, itu yang jadi masalah. Apa yang bisa didapat dari membaca sastra sebagai hobi? Apa dengan itu kita akan benar-benar ahli membaca? Lalu, jika ahli membaca, membawa dampak apa? Pasti akan terpikir, di dunia dikenal ahli hukum, ahli fisika, ahli matematika, namun apakah ada ahli membaca? Di situlah awal kegalauan saya selama ini.

       Kalau ditinjau dari pelajaran sekolah, pelajaran yang cukup saya sukai adalah matematika dan kimia. Namun tidak ada yang benar-benar saya cintai. Saya hanya sebatas suka biasa dan tidak terlalu tertarik untuk menggali lebih dalam lagi. Karena itulah, saya kadang memaksa diri ke perpustakaan dan meminjam beberapa buku tentang kimia (walaupun sebenarnya males banget).

       Ditinjau dari bakat, akan muncul pertanyaan, “apa bakatku?”. Nah lho, saya tidak suka menyanyi, melukis, berakting, dan sebagainya bakat-bakat di dunia ini. Ada yang bilang kalau memasak juga merupakan bakat, namun saya hanya terbiasa memasak dan bukan suka atau hobi atau ahli memasak.

       Terkadang timbul rasa iri melihat teman-teman memiliki hobi yang jelas, yang positif. Sedangkan saya sendiri tidak punya hal bagus yang benar-benar disukai. Untuk memilih eskul di sekolah pun saya setengah mati berpikir, karena tidak punya minat pada kesemua eskul itu makanya saya menjadi pengangguran yang kerjanya hanya di kelas entah ngobrol atau mengerjakan tugas.

       Bahkan dalam memilih jurusan masuk perguruan tinggi, saya tidak benar-benar yakin jurusan yang dipilih adalah yang saya sukai. Saya mengambil jurusan teknik kimia. Mengapa? Karena saya sempat suka pelajaran kimia, nah hanya itu. Apakah alasan itu cukup?

       Oh ya, kalau ada yang bertanya apa kesukaan saya, saya akan bilang, “aku ingin bermain bersama hewan-hewan (cukup hewan berambut ya, yang bersisik atau berkulit licin tidak perlu ditanyakan) dan tinggal di tempat sepi manusia (maksudnya masih asri gitu, bukan di tengah kota yang sumpah sumpek banget)”. Sempat terbersit sih untuk menjadi dokter hewan, tapi saya takut membedah makhluk bernafas (maupun yang tidak bernafas, ex: bangkai atau mayat). Apalagi saat melihat darah, uh sangat menyeramkan. Bingung ya jadi orang macam saya ini. Tidak jelas apa tujuan hidupnya, apa kesukaannya, apa keahliannya.

       Kembali ke topik awal , bagaimana ya cara menemukan keahlian? Apa saya harus mencoba semua hobi di dunia ini sampai menemukan apa yang benar-benar disukai dan ingin digali? Aduh, kurang kerjaan banget ya.

       Yah, untuk sekarang ini cukuplah saya mencoba menulis hal-hal semacam ini di blog saya yang tercinta. Siapa tahu, menulis merupakan hobi yang selama ini saya cari. Siapa tahu. Walaupun menurut saya, cara saya menulis ini boring dan rada ancur ya, tapi apa salahnya saya coba-coba, daripada galau mikirin tujuan hidup mending mikirin yang sekarang aja mau berbuat apa.

       Sepertinya cukup sekian tulisan saya yang pas-pasan mutunya ini, maaf kalau ada salah kata, ya.

       Terima kasih telah membaca tulisan ini ^_^

Comments

  1. kamu punya wawasan. membaca itu cara kamu berkomunikasi dengan para ilmuan, genius, dan orang pintar lain. mereka memberi tau dunia apa yang di pikirkannya melalui buku. Jadi menurutku membaca itu "bagus"

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)