Kakek dan Nenek di Tepi Sungai
Sumber : Google Pic |
Ini sebuah kisah tentang kakek dan nenek yang duduk di tepi sungai
Nenek itu tengah merenung dan menatap pantulan air
Di sana ada dirinya
Tampak tua, jelek, dan sakit
Mungkin mendekati ajal
Kakek yang melihat itu diam saja
Namun hatinya menyayangkan
"kenapa nenek menua secepat itu?"
Padahal kakek sendiri masih bugar dan sehat
Kakek lupa
Ketika nenek muda,
Nenek adalah gadis lincah nan cantik
Namun pernikahannya dengan kakek sukses merenggut semua itu
Kakek lupa
Kakek tidak pernah membantu pekerjaan nenek
Bagi kakek, porsinya dalam istana kecil mereka cukuplah dengan bekerja
Sisanya menjadi urusan nenek
Semuanya terserah pada nenek
'Karena kakek sudah lelah mencari uang', pikir kakek
Nenek nyaris kehilangan akal warasnya
Dunia ini terlalu gila, pikirnya
Namun senyum anak-anaknya selalu menjadi air yang menyejukkan
Akhirnya jiwa nenek sanggup bertahan, tapi tidak raganya
Nenek pun kehilangan pesona
Dan berakhir dengan komplikasi seperti di tepi sungai ini
Andai nenek dulu bisa bilang,
Jika dia lelah, jika dia hampir gila
Tapi nenek tidak sanggup melakukannya
Nenek hanya mampu melakukan pekerjaan yang berulang dan tak ada selesainya
Bangun paling pagi dan tidur paling larut
Rasanya seperti bersama, tetapi sendiri
Itulah nenek
Yang lupa mencintai dirinya sendiri
Atau mungkin hanya pura-pura lupa
Kali ini,
Bisa saja nenek pergi duluan
Dengan berlimpahan cinta yang tak sampai
Dengan rindu-rindu yang sia-sia
Comments
Post a Comment