The Adventure of Tintin (All Series)


Sebenernya lagi ga terlalu pengen posting, tapi daripada bosan dan nothing to do, kebetulan ada bahan juga untuk diceritakan, ya jadilah post ini mulai ditulis dari kata-per-kata.

Sewaktu umurku sekitar 8-9 tahun, Bapakku memberi hadiah komik yang menarik banget di masanya, karena kualitas kertasnya bagus (mirip kertas kalender yang putih licin tapi ga terlalu tebal) dan full colour serta sangat eye-catching lah. Ya inilah komik ke sekian ku (selain Doraemon dan komik-komik sejenis) yang jadi salah satu buku favoritku.

Komik Tintin ini totalnya ada 24 seri yang semuanya dikarang oleh Hergè, belum termasuk yang belum dibukukan, dan aku punya semua :)) Dulu tersedia di Gramedia, tapi entah kenapa sekarang ga pernah liat lagi. Dulu waktu masih bocil, aku baca Tintin rasanya hampir setiap hari. Jadi percaya atau tidak, 1 komik Tintin itu bisa jadi sudah kubaca sekitar 10 kali (bahkan bisa lebih -_-), karena kalau aku bosan beberapa serinya tinggal ku-rolling aja dengan seri yang lain.

The Adventure of Tintin All Series (Eng version)

Di umurku yang masih butuh asupan pengetahuan itu, lumayan terbantu dengan komik Tintin. Banyak lokasi-lokasi mancanegara beserta kebudayaannya yang dikemas dalam rangkaian jalan cerita fiksi. Ada suku Inca, Aztec, dan beberapa kebudayaan lain yang namanya disamarkan (seperti Borduria dan Syldavia) atau kebudayaan Arab (Wadesdah). Bahkan ada sekali Tintin mampir ke Jakarta, yang nama negaranya disamarkan jadi Sondonesia wkwk, setting waktunya itu pas masih zaman penjajahan Belanda.

Tintin selalu mengembara bersama anjingnya, dulu namanya Snowy, tapi di komik sekarang namanya Milo. Lalu dia mulai berkenalan dengan 2 detektif (disebutnya detektif, tapi oon -_-) yaitu si kembar Dupont dan Dupond (dulu Thompson dan Thomson). Di seri Kepiting Bercapit Emas barulah Tintin bertemu dengan kapten kapal yang akan selalu muncul hingga seri terakhir, yaitu Kapten Haddock. Selain itu ada pula Lakmus yang turut jadi bagian petualangan mereka, dan baru dijumpai di seri Harta Karun Rackham Merah, setelah itu mereka ber4 (plus Milo) tinggal bersama-sama di Puri Moulinsart. Untuk musuh-musuhnya Tintin ada banyak, jadi ga perlu dimention satu-satu, meski cuma 1 yang berkesan bagiku yaitu Rastapopoulos yang bentuk hidungnya 11 12 sama bekantan :D

Tintin itu karakter yang unik. Dia bisa adaptasi di segala situasi. Ke Masjid, bisa. Ke kuil, bisa. Entah apa agamanya wkwk. Umurnya pun ga ketahuan berapa, yang jelas masih remaja meski kemampuannya sudah sejibun, mengerti banyak bahasa (Inggris, Spanyol, Prancis, Arab, Rusia). Bisa berbagai macam keahlian seperti renang, panahan, tembak, serta mengemudikan pesawat, tank, kapal, dan bahkan jadi operator roket ke Bulan :'D Tintin juga selalu beruntung. Kalo ketembak ya cuma keserempet di dahi. Kalo jatuh dari pesawat ya mendaratnya di gerobak jerami -_- Pokoknya kalo karakter ini ada di real life, piks dia jadi hero yang sangat amat beruntung.

Nah, kisah petualangan Tintin tidak pernah membosankan bagiku (yang sudah tua). Bahkan sekarang pun kadang masih kubaca sebagai teman sambil makan ciki atau cemilan lainnya. Meski komik-komiknya sudah lumayan memprihatinkan kondisinya, ada yang ketumpahan cokelat jadi lengket, kena minyak gorengan, kena bumbu baladonya ciki, robek, lenyak T_T

Aku sangat merekomen buku ini untuk anak-anak yang baru belajar baca atau yang mulai bisa membaca 1 buku full. Isinya pernuh warna jadi anak-anak ga akan bosan. Belum lagi selalu ada humornya, seramnya, ataupun closing yang mengherankan. Yah, jadi daripada anak-anak yang rewel malah dikasih HP yang bisa mengganggu otak dan sarafnya, lebih baik dikasih komik kan wkwk. Selain itu banyak pelajaran hidup dan pengetahuan umum yang bakal diadopsi, jadi sekalian bisa mengedukasi #yuhuu~

Sekian dulu postingan ini, semoga bermanfaat. See ya!


Comments

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)