Kamu Introvert? Baca Buku Ini!
Judul : Quiet - The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking
Judul terjemahan : Quiet - Daya Introvert dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara
Pengarang : Susan Cain
Tebal : 352 halaman
Ini salah satu buku yang aku rekomen untuk dibaca oleh orang introvert. Bukan cuma karena ditulis oleh orang setipe, tapi isinya juga membuka pandangan bahwa introvert itu ga sama dengan antisosial!
Aku mau cuplik sedikit bagian dari buku ini yang sangat membantu untuk beradaptasi dan jadi lebih terbuka dengan lingkungan sosial. Sebagai manusia yang introvert, kita ga mungkin kan hidup sendirian, jadi kita harus belajar menyesuaikan, meski kecenderungan kita yaa tetap saja lebih suka sendirian/ di lingkup yang kecil (keluarga, teman dekat).
Introvert itu ga sama loh dengan pemalu. Introvert itu cuma ga nyaman jika dia harus berada di tempat ramai, atau ketika dia dijadikan pusat perhatian. Introvert harus yakin dulu apa yang mau diucapkan, sebelum betul-betul dia utarakan. Energi dia akan terkuras setelah bersosialisasi, dan setelah melakukannya dia pasti kelelahan. Jadi ga selamanya introvert ga bisa public speaking, malah bisa jadi ada yang lebih hebat skill nya daripada seorang ekstrovert yang biasa-biasa saja.
Hal yang kusuka dari bukunya Susan ini, dia mewakili kejiwaanku wkwk. Sebenernya saran-sarannya sudah beberapa yang kulakukan atas inisiatif sendiri, tapi karena dia juga menuliskan hal yang sama, jadi lebih semangat. Ternyata I'm not all alone~
Salah satu hal yang dia sarankan yaitu "Teori Sifat Bebas". Teori ini menjelaskan, tidak ada orang yang 100% introvert atau ekstrovert. Jadi biarpun kita adalah seorang introvert, kita tetap bisa acting sebagai orang ekstrovert, meski endingnya kita akan kelelahan, huftt. Sebaliknya juga begitu. Jadi bisa saling bertukar peran.
Yang kedua itu, yang disebut "Relung Penyembuhan". Hal ini cocok diterapkan pada orang yang telah bekerja. Ruang ideal bagi orang introvert untuk bekerja adalah ruangan yang memiliki bilik, jadi dia tidak langsung bertatapan wajah dengan rekannya. Tapi properti kantor kan bukan pekerja yang memilih, jadi setiap orang harus menyesuaikan diri.
Relung penyembuhan itu biasa kusebut sebagai tempat "charging". Jadi setelah lelah bersosialisasi, disarankan untuk pergi ke tempat yang benar-benar ga ada orangnya. Bisa di dalam WC (-_-) ataupun di tempat solat ketika bukan jam solat wajib. Ga perlu lama, 15 menitan lah atau secukupnya waktu istirahat. Jadi, rilekslah di tempat sepi itu dan bangkitkan kembali energimu untuk balik ke ruang kerja!
Jadi 2 hal itu yang penting bagiku untuk tetap nyaman dan bahagia di kondisi apapun.
Ingat guys, kita itu ga aneh. Kita normal. Kita tetap senang kan berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Kita punya kenalan yang banyak, meski yang jadi teman mungkin tidak sebanyak orang ekstrovert. Jika kawan kita suka menghabiskan weekend dengan hangout bersama teman, mungkin kita lebih suka untuk tinggal di rumah sambil baca buku. Jika ada ajakan jalan yang dibatalkan, kita malah merasa senang. Jika orang ingin tinggal di rumah di tengah kota, kita lebih suka tinggal di tempat terpencil.
Banggalah jadi orang introvert, karena kita ini tipe pemikir, analis. Jadi jangan malu apalagi merasa ansos, pede ajaa :))
Semangat, guys! Aku saranin kalian baca juga bukunya Susan Cain, karena di dalam situ banyak banget hal baru tentang introvert mulai dari bayi hingga renta, semuanya ada kecenderungannya, yang ga mungkin ku mention satu-satu di sini.
Yap, sekian dulu tips singkat ini, terima kasih sudah membaca ^_^
Comments
Post a Comment