Jurusanku, Chemical Engineering

       Perjalanan saya di jurusan yang akan ditempuh ini memang masih sangat pendek. Jurusan yang cukup membuat banyak orang menghindarinya, bukan hanya karena tingkat kesulitannya, namun juga karena belum terjaminnya mendapat lapangan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan (kan sayang belajar susah-susah tapi tidak diterapkan). Namun, di jurusan inilah kelak saya akan menghabiskan waktu empat tahun ke depan, dengan segala rintangan dan tantangan yang tentunya tidak sedikit.


       Chemical engineering, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Teknik Kimia, itulah jurusan saya. Jurusan yang awalnya saja sudah terlihat sebegitu menyeramkannya. Banyak orang yang selalu bilang ‘sabar’ dan ‘tabah’ ketika tahu saya memilih jurusan ini. Sehingga saya bertanya-tanya, “ada apa sih dengan Teknik Kimia?”

       Dari pengetahuan saya yang masih sedikit, saya menyimpulkan bahwa Teknik Kimia bukanlah jurusan yang bisa dihadapi dengan main-main, melainkan harus dengan tekad dan kemauan yang teguh. Mengapa? Karena hanya orang-orang begitulah yang bisa lulus dengan baik dan tepat waktu. Sebenarnya tepat waktu bukanlah takaran orang yang lulus dengan baik. Namun, jika bisa tepat waktu mengapa tidak?

       Setelah terjun dan mendapat berbagai informasi mengenai jurusan ini, saya mulai merasa bahwa passion saya bukanlah di sini. Setiap mata kuliah yang berhubungan dengan Teknik Kimia, saya seringkali merasa ngantuk dan jenuh. Apa benar saya salah jurusan?

       Saya mencoba menggali dan menggali lebih jauh tentang Teknik Kimia. Salah satunya dengan cara bergabung dengan club kecil yang bertujuan mengerjakan projek-projek ilmiah yang berhubungan dengan jurusan ini. Dan apa hasilnya? Saya merasakan minat yang mulai menggelora dan rasa ingin tahu yang tidak terduga sebelumnya. Lalu, apakah itu artinya saya memang cocok di Teknik Kimia?

       Jawaban saya, jujur saja, belum tentu. Karena ini masih merupakan awal dan belum tentu perasaan saya akan tetap begitu ketika sampai di pertengahan. Namun, saya sangat berharap bahwa passion saya benar-benar di jurusan ini. Mengapa? Karena jurusan ini KEREN. Iya, keren. Para sarjana Teknik Kimia-lah yang menjadi pengatur utama seluruh proses yang ada di industri. Para sarjana Teknik Kimia-lah yang merekayasa segala proses biasa menjadi suatu proses yang menghasilkan keuntungan. Para sarjana Teknik Kimia tidak hanya mempelajari ilmunya, namun juga belajar mengenai sipil, industri, dan ekonomi. Jadi, intinya, tanpa mereka (sarjana Teknik Kimia) tidak akan ada industri yang bisa berjalan. Luar biasa, bukan?

       Teknik Kimia juga merupakan satu-satunya jurusan di Indonesia, yang memiliki skripsi yang terdiri dari 11 bab. Luar bisa menyeramkan, ya?

       Daripada memikirkan miris-mirisnya, lebih baik kita pikirkan kehebatannya. Bukankah luar biasa bila tanpa kita suatu industri tidak dapat berlangsung? Bukankah hebat bila kita dapat menerapkan ilmu kita sambil berwirausaha? Oleh karena itu, bagi pembaca yang kebetulan ingin mengambil jurusan penuh tantangan ini, sebaiknya kalian jangan menilai dari perkataan orang-orang di luar ranah Teknik Kimia. Karena Teknik Kimia tidak separah itu (lebih parah, maksudnya?), tidak semengerikan itu, dan pikirkan keunggulan kita dalam bidang industri dibanding teknik-teknik lain yang hanya sebagai penyempurna (walaupun kita bukan apa-apa tanpa teknik lain). Namun, satu hal yang pasti, jika kalian ingin memasuki jurusan Teknik Kimia, siapkan tekad dari hati, kuatkan pendirian dan prinsip, dan terjunlah dengan pilihan sendiri dan bukannya anjuran dari orang tua.

       Sepertinya cukup sekian curcol saya pada malam hari ini. Maafkan ya bila ada kata yang menyinggung hati pembaca sekalian.

Terima kasih telah membaca tulisan ini ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)