My World in Ara

Kalian tahu? Apa itu HMTK calling... ? Bagiku, HMTK calling.. . itu seperti panggilan dari HMTK － panggilan untuk mengembangkannya, membinanya, atau paling tidak kembali kepadanya. Sekali lagi . Sekali lagi ? Mengapa? Karena HMTK calling... hanya terjadi kepada para alumnus, para orang-orang hebat yang masih dibutuhkan jasanya oleh HMTK, meskipun setelah pergi selama bertahun-tahun. Intinya, mereka sekali lagi berperan dalam agenda himpunan. Ohya, bahkan ada yang sampai berkali-kali .

Alhamdulillah.. Kemarin, tepatnya tanggal 20 Mei, segalanya tentang praktikum sudah berakhir. Di semester ini aku tidak bakalan lagi membuat garis dan memotong folio satu demi satu, menulis latar belakang, tujuan, dan semua kawan-kawannya.

Di saat sibuk seperti ini, seringkali kita pun memerlukan yang namanya refreshing . Dan percaya atau tidak, refreshing  bagiku bisa dilakukan cukup dengan menulis. Menulis apapun itu, selama aku bisa menuangkan isi hatiku, pemikiranku, dan perasaanku.

Setelah dipenuhi kesibukan-kesibukan kuliah dan lain-lain, tidak terasa aku pun merasa sudah mencapai titik jenuh. Bosan. Hanya itu yang kurasakan setiap melihat laporan, tugas, UTS, dan bahkan sekarang menjelang UAS. Ditambah hal-hal lain yang membuatku cemas, gugup, atau pusing sendiri dan tidak tahu mau berbuat apa. Dan karena kebosanan itu, aku mulai mencari hal-hal yang dulu mewarnai hidupku. Aku hampir lupa, kalau aku dulu punya dunia yang sangat amat kusenangi. Hanya film memang. Tapi aku benar-benar ingin jika film itu adalah kenyataan. FIlm ini, satu-satunya film yang masih membuatku terkagum-kagum (bahkan menjerit) setelah menontonnya lebih dari 20an kali.

Inilah proker pertamaku, huehehe :D Kenapa perlu dilaksanakan pelatihan kalkulator? Yah, karena kalau dilihat, kalkulator yang digunakan di sini kelewat canggih. Bahkan aku baru pertama kali lihat ada kalkulator yang angker macam begini :o (pake bahasa pemrograman dan aturan-aturan segala)

Kau tahu, apa impianku di sini? Tujuanku masuk ke dalam himpunan ini? Saat ini, tujuanku masih sebatas untuk mengembangkan diriku dan untuk menunjang program studi ku, Teknik Kimia. Memang sih rada egois. Aku akan sangat totalitas dalam suatu pekerjaan, jika aku rasa hal itu menguntungkan diriku. Yah, dari segi apa pun. Bisa ilmu, soft skill , ataupun keahlian-keahlian lain di luar.

Saat dia tidak lagi menemukan manfaat dariku, dia berhenti menghubungiku