Teman Terdekatku



Wahai, teman terdekatku
Aku tidak pernah mencarimu
Aku pun jarang memikirkanmu
Namun perasaanku padamu selalu sama dari waktu ke waktu
Aku masih takut bertemu denganmu
Aku takut jika suatu saat kau datang padaku
Tidak sanggup aku bayangkan
Saat kau benar-benar menghampiriku

Aku tahu kau selalu hadir mengikutiku
Jalan di jalan yang kulalui
Singgah di tempat yang kusinggahi
Tidak pernah sekali pun absen menemaniku

Tapi,,
sungguh, teman
aku belum siap bertemu denganmu
meski kau akan datang dengan atau tanpa kesiapanku

kau begitu dekat denganku
hingga aku sering lupa 'tuk mengingatmu
hingga aku sering lalai untuk siapkan diriku
aku lebih sering mengabaikanmu
aku terlena akan kesetiaanmu mendampingiku

Namun saat kau benar-benar menemuiku
entah kapan
entah di mana
entah apa yang sedang kulakukan
saat itu...
barulah aku sadar
barulah aku ingat
bahwa banyak hal yang ternyata sia-sia
bahwa harusnya aku lebih mempersiapkan diriku
bahwa harusnya aku lebih mengutamakan diriku setelah menemuimu
bukan sebelumnya yang hanya sementara
tempat di mana aku harusnya lebih mengingat-Nya
tempat di mana aku harusnya lebih mengutamakan kehidupan setelahnya
kehidupan yang kekal abadi selama-lamanya
di mana aku akan menjadi orang yang berbahagia
atau orang paling celaka yang penuh penyesalan

kehidupan setelah aku bertemu denganmu,
teman

hai, teman
semoga aku bisa mengingatmu selalu
karena kedekatanmu
ingatkanlah aku
akan kepastian kedatanganmu

pesanku untukmu,
wahai kematian

Comments

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)