My Lucid Dream Experience

      Pada kesempatan pertama ini saya akan posting mengenai Lucid Dream yang tidak sengaja saya alami :D


Sebelum itu, mari baca sedikit tentang lucid dream di bawah ini.

Apa itu Lucid Dream?
   
            "Lucid Dream" bisa diartikan sebagai sebuah pengalaman di alam mimpi, di mana kita bisa mengontrol mimpi kita, merasakan hal- hal di dalamnya, dan yang terpenting adalah tetap tersadar selama bermimpi
             Lucid dream terbagi dua, yaitu Lucid Dream yang dialami secara tidak sengaja, dan Lucid Dream yang diatur dengan sengaja supaya kita bisa mengalaminya.


Bagaimana cara melakukan Lucid Dream?

Tahapan dan Langkah-Langkah Lucid Dream

1. Tidur dalam kondisi serileks mungkin, dengan pakaian longgar dan santai.

2. Kontrol pernafasan dan konsentrasi. Cobalah untuk memperlambat pernafasan, namun tetap berkonsentrasi ke organ-organ tubuh anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
3. Jaga pikiran tetap sadar, namun santai. Jika anda berusaha tersadar namun tidak santai, anda tidak akan bisa tertidur. Berusahalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat anda tetap sadar dalam kondisi rileks, seperti menghitung domba atau membayangkan diri anda naik turun tangga.

4. Sleep Paralysis. Kondisi ini adalah tahapan utama ke arah Lucid Dream. Ini adalah tahap di mana sering disebut sebagai "tindihan". Anda mungkin akan merasa ditindih oleh sesuatu yang sangat berat, susah bernafas, tubuh serasa berputar dan terlempar. Ingat, jangan terbangun saat mencapai tahap ini. Jika anda bangun karena merasa ketakutan, Lucid Dream anda akan gagal.

5. Black Out. Periode transisi di mana anda merasa memasuki ruang hitam kelam. Akan berlangsung selama beberapa saat, dan sekali lagi jangan sampai terbangun.

Nah, setelah melewati tahapan ini, anda akan mulai merasakan suatu sensasi, entah berupa penglihatan atau suara, yang intinya berarti anda telah memasuki dunia mimpi dan siap untuk menjelajahinya. Ingat, jangan mengeluarkan emosi terlalu ekstrim, seperti terlalu bahagia, terlalu marah atau terlalu takut, karena hal-hal tersebut bisa membuyarkan Lucid Dream. Intinya hanya satu, tetap konsentrasi.

Cara Mendapatkan Lucid Dream

Jadi, bagaimana anda bisa mengalami Lucid Dream?

Intinya adalah dua hal : Mengetahui dan menyadari bahwa anda sedang di dunia mimpi dan terus menerus mengecek kesadaran anda.


Metode ini bisa dicapai dengan langkah-langkah berikut :

1. Cek realitas dan kesadaran anda; Kenali tanda-tanda mimpi

Cobalah untuk membiasakan diri mengecek realita dan kesadaran anda, bahkan ketika anda tidak sedang bermimpi. Tanyakan ke diri anda sendiri : Apakah saya bermimpi? Contohnya adalah memastikan jarum jam tetap berjalan, atau mengecek gaya gravitasi. Jika anda melakukan hal tersebut di dalam mimpi, akan terjadi suatu keanehan (misal, di dunia mimpi jarum jam tidak berjalan, ada kemungkinan benda-benda terbang melawan gravitasi). Nah, jika keaneahan tersebut terjadi dan anda menyadarinya, selamat...anda telah mengalami Lucid Dream dan bisa mulai menjelajah mimpi.

2. Ingatlah mimpi anda

Cobalah untuk mengingat setiap mimpi anda, dan catat mimpi-mimpi anda dalam buku catatan setelah anda mengalaminya. Teknik ini disebut dengan pembuatan jurnal mimpi.

3. Berusaha bangun di tengah tidur anda

Waktu terbaik adalah menjelang pagi, di mana anda masih memiliki cukup waktu untuk melanjutkan tidur anda. Setelah terbangun, minum banyak air putih, berusahalah mengingat mimpi anda sebelumnya, dan lanjutkan tidur.

4. Visualisasi dan Sugesti

Sebelum tidur, bayangkan berbagai hal-hal fantastis seperti terbang di angkasa, melukis di atas awan, atau hal-hal lainnya. Lalu katakan pada diri anda sendiri berulang-ulang "Saya akan mengalami Lucid Dream dan mencatatnya dalam jurnal mimpi.

5. Dengarkan gelombang musik untuk mempermudah proses Lucid Dream

6. Sabar dan terus berlatih

Lucid dream adalah sesuatu yang harus terus menerus dilatih, dan mungkin tidak bisa langsung berhasil dalam satu kali percobaan. Jika gagal, cobalah untuk mereview lagi metode yang anda lakukan, dan jangan putus asa. Terus berlatih, dan berlatih.

(sumber: Cara Mengatur Lucid Dream)


           Sebenarnya saya sudah mencoba beberapa kali untuk melakukan Lucid Dream. Saya sudah coba mencatat mimpi-mimpi dalam Jurnal Mimpi yang dialami untuk membuat alam bawah sadar saya mengenali ciri khas mimpi. Namun saya masih agak takut mengalami sleep paralysis. Jadi sebelum masuk ke tahap itu, selalu gagal. Saya sudah mencoba membayangkan hal-hal yang sederhana untuk memasuki tahap sleep paralysis itu. Tapi saya pernah membaca artikel di mana ada orang yang melihat hantu pada tahap itu. Berhubung saya takut hantu, saya selalu gagal memasuki tahap itu dan malah langsung ketiduran :D

Jurnal Mimpi milik saya :D

           Nah, saya posting tulisan ini tujuannya untuk memberitahu mimpi saya sekitar seminggu lalu. Sebelumnya, saya pernah menyadari saat di alam mimpi, bahwa saya memang sedang bermimpi. Namun waktu itu yang saya lakukan terlalu sederhana. Saat itu di mimpi saya bersama teman saya dikejar oleh penjahat. Karena saya menyadari ini hanya mimpi, saya atur jalan cerita menjadi ada seorang Ibu yang melempar sapu kepada penjahat itu sehingga saya terlepas dari kejarannya. Namun itu semua terjadi ketika saya tidak sedang mencoba dari awal untuk melakukan Lucid Dream.

           Pada kali ini pun, saya tidak sedang mencoba melakukan Lucid Dream. Namun di mimpi saya benar-benar berusaha keras untuk mengatur mimpi. Nah, daripada bingung dengar penjelasan saya, mari kita simak mimpi saya ini.

          

           Saat ini aku berada di rumahku yang lama, di Bukit Pinang. Aku bersama Kakak, Adik, Ibu, dan Bapakku sedang bersih-bersih di rumah karena ingin dikontrak oleh orang lain. Namun sesuatu terjadi, dan seorang penjahat berbadan cebol (seukuran dwarf di film Narnia) datang ke rumahku bersama seorang temannya. Entah kenapa saat itu aku sendirian. Yang lainnya entah pergi ke mana.

           Aku ketakutan. Namun aku menyadari kalau ini cuma mimpi. Jadi aku berusaha keras mengatur agar kedua penjahat itu tidak mengincarku, tapi gagal. Mereka berdua berdiri di sisi kanan jalan, jadi aku berlari ke arah kiri jalan sekencang-kencangnya. Mereka tidak mengikutiku, tapi aku terus berlari. Jalan menuju perumahan ini terdiri dari dua tanjakan. Tanjakan pertama rendah, yang ke 2 agak tinggi. Hari sudah gelap, aku melihat banyak kendaraan lalu lalang di sekitarku. Nah, ketika aku sudah sampai di tanjakan yang tinggi, aku menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya aku ternyata Si Cebol lari mengikutiku dan sudah sampai di tanjakan pertama.

           Aku mempercepat lariku dan sampai di jalan masuk perumahan. Di sana aku melihat sepupuku, Wawan, sedang digonceng tukang ojek. Mereka kupanggil. Dan aku langsung duduk miring di belakang Wawan (aku memakai rok saat itu, dan entah kenapa motornya sanggup dinaiki 3 orang sekaligus). Aku menyuruh Si Ojek untuk membawa motornya selaju mungkin.

           Aku sangat lega bisa terlepas dari Si Cebol. Namun saat menoleh ke belakang, aku menyadari kalau Si Cebol juga naik ojek. Aku berteriak-teriak pada Si Ojek untuk mempercepat motornya. Kami bertiga dibawa bolak-balik naik gunung lalu turun lagi ke bawah, begitu terus-menerus. Saking lajunya, saat berbelok kakiku nyaris menyentuh aspal. Tapi Si Cebol tidak menyerah. Jadi Si Ojek langsung membawa motornya naik ke atas tanjakan menuju Tenggarong (tanjakan ini biasa disebut Gunung Sampah, karena banyak sampah dikumpulkan di sini).

           Kami terus naik ke sana hingga akhirnya berbelok masuk ke sebuah bangunan yang masih dibangun, sehingga masih terdiri dari pondasi dan tiang-tiang beton. Anehnya Si Cebol beserta ojeknya masuk duluan ke bangunan itu (harusnya mereka mengejarku, kan?). Tapi ojekku juga membawa motornya masuk ke dalam. Dengan sigap aku loncat turun dari motor dan lari menghilang dari pandangan mereka. Aku melihat ada pagar dari kayu, setelah kuamati sebentar, ada rongga di antaranya dan aku sembunyi di rongga itu. Aku berjongkok agar tidak terlihat.

           Mereka semua malah bersama-sama mencariku (entah mereka berkomplot dengan Si Cebol atau apa). Aku mendengar seseorang mendekat ke pagar, ternyata Wawan, namun karena dia mungkin berkomplot jadi aku tetap sembunyi. Tapi dia semakin mendekat. Aku jadi frustasi takut jika ditemukan, jadi aku berpikir keras. Benar-benar berusaha mengubah alur mimpiku sendiri. Aku berusaha memikirkan andai saja di pagar kayu ini ada pintu kecil seukuran setengah badan agar aku bisa keluar. Aku mundur perlahan sambil terus berpikir mengenai pintu kecil. Dan akhirnya, pintu kecil itu benar-benar muncul dan aku terguling ke luar pagar. Tapi mereka mendengar suara ribut-ribut yang kubuat, jadi mereka ramai-ramai menuju pagar. Aku berpikir lagi berharap pagar itu menjadi berlapis-lapis. Agak keras aku berpikir, namun jadi juga pagar itu berlapis-lapis seperti labirin sederhana.

           Setelah itu, aku pun pergi meninggalkan bangunan itu.

           

             Nah, begitulah mimpi yang saya alami seminggu lalu. Menurut saya itu luar biasa karena belum pernah mengalaminya. Bagaimana dengan kalian? Jika ada yang pernah mengalami Lucid Dream, silahkan tulis di kolom komentar, atau kirim ceritanya ke arizkaamalia@gmail.com. Setelah itu cerita yang berkesan akan saya posting di pos baru dengan menyertakan nama penulisnya (bagi yang mau anonim tidak apa-apa).

Sekian, mohon maaf kalau ada salah kata yaa..

Trims sudah membaca artikel ini ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)