Langkah Awal Kontribusi dalam Organisasi (HMTK)



        Perjalananku dalam jurusan yang kutempuh sekarang ini - Teknik Kimia - sudah terasa tidak mulus pada awalnya. Di bulan-bulan pertama berbagai masalah menimpaku secara bertubi-tubi. Aku tahu, dengan keadaanku yang begitu beruntung ini, tidak pantas aku menyebut masalahku itu sebagai masalah, jauh lebih banyak orang yang menimpa hal yang betul-betul pantas disebut masalah. Namun, hal tersebut tetap termasuk kerikil-kerikil kecil yang cukup untuk menyandung perjalananku.

        Masalah-masalah kecil yang kurasa cukup berat itu tidak pantas kuceritakan di sini. Jadi, aku hanya akan berbagi sedikit kisahku yang cukup membuat aku kecewa.

        Pada post-ku yang sebelumnya aku pernah bercerita bahwa aku bergabung dengan sebuah club penelitian ilmiah yang berhubungan dengan jurusanku. Aku mulai merasakan minat yang cukup besar untuk bertindak dan ikut andil dalam club itu. Pada posisiku sebagai technician, aku kebagian tugas yang dalam masa penelitian masih sangat sedikit. Aku akan lebih berperan saat data-data yang diperlukan sudah dikumpulkan oleh research material.

        Club ini tergolong club yang cukup kecil karena hanya terdiri dari sekitar belasan orang yang terbagi lagi dalam kelompok-kelompok. Kelompokku terdiri dari 3 orang, yaitu ketua, technician, dan research material. Topik yang kami teliti ada kaitannya dengan kertas. Dan aku merasa bersemangat dan betul-betul tidak ingin projek pertamaku putus di tengah jalan.

        Di jurusanku, terdapat organisasi program studi yang bernama Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia, biasa kami singkat HMTK. HMTK baru-baru ini mengadakan open recruitmen (Oprec), di mana saat itu HMTK merekrut mahasiswa-mahasiswa yang belum bergabung dalam keanggotaan HMTK. Aku, sebagai salah satu mahasiswa yang betul-betul ingin meningkatkan akreditas prodi ku, merasa sangat ingin bergabung dalam salah satu divisi yang memang merupakan minatku sejak awal, Divisi Riset dan Teknologi.

        Pada saat Oprec, kami yang ingin mendaftar harus mengisi formulir lalu diwawancarai oleh tim yang bertugas merekrut anggota. Aku melakukan entah suatu kesalahan atau apa, yang membuatku sepertinya bakal gagal masuk dalam divisi ini. Pada saat setelah wawancara, aku merasa aku tidak bakal masuk divisi ini. Entah karena aku merasa sainganku terlalu berat, atau karena aku memang tidak pantas berada di divisi yang begitu luar biasa bagiku ini. Belum lagi aku mendapat informasi bahwa cukup banyak mahasiswa Teknik Kimia lain yang juga mendaftar di divisi ini.

        Aku mendapat nasihat, bahwa dalam berperan itu, minat pribadi kita seolah diabaikan, apapun posisi yang kita dapat, kita harus tetap berkontribusi. Nasihat tersebut sangat bijak dan benar, tapi aku merasa belum sanggup melakukannya. Jujur saja, aku sangat, sangat ingin masuk divisi yang kuimpikan dari dulu.

        Ambisi. Sepertinya itulah yang kurasakan saat ini. Ambisiku benar-benar teguh bahkan cenderung egois. Dan, setelah perbincangan beberapa saat yang lalu dengan kakak tingkatku, aku merasa, aku benar-benar gagal masuk divisi ini. Aku benar-benar belum pantas berperan di sana. Walaupun bukan berarti tidak bisa berperan, karena tentu saja, dalam divisi mana pun aku tetap bisa berperan dalam penelitian, namun aku tidak bisa mengusulkan suatu projek atau bertindak maksimal dalam bidang yang kusenangi.

        Walaupun kecewa berat, bukan berarti aku tidak mau berperan dalam divisi lain yang kurang begitu kusenangi. Aku akan tetap berperan, walaupun ya, aku akui aku kecewa sekali. Langkah pertamaku, diawali dari jalan yang kurang begitu aku senangi.

        Sudahlah, aku akan terus semangat untuk meningkatkan akreditas prodi yang sangat kubanggakan ini, Teknik Kimia. Semangat!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengatasi Kembung pada Kelinci

Menggambar Teknik (Part I)